Jumat, 22 April 2016

Curhatan Anak Kelas 12 Tentang Memilih Perguruan Tinggi

Assalamua'laikum wr.wb
Ini adalah postingan curhatan pertama saya.


Belum lama saya telah menyelesaikan Ujian Nasional 6 hari itu. Ujian yang bisa dibilang kontroversi di kalangan pelajar seperti saya. Dan saya bukan akan membahas tentang kontroversi itu.


Saya adalah salah satu siswa yang bingung mau masuk perguruan tinggi mana jurusan apa, dengan otak saya yang pintar sekali engga,bodo sekali ya juga engga. Alhamdulillah .
Sebelum hari Ujian Nasional semua siswa se-Indonesia sibuk untuk mendaftar PT melalui jalur SNMPTN. Itu adalah jalur pertama yang biasa ditempuh untuk masuk PT. SNMPTN juga bisa disebut dengan jalur undangan, jalur nilai rapor dan sebagainya. Untuk tahun ini, pertama kalinya pemerintah membuat kebijakan bahwa tidak semua siswa dapat berkesempatan untuk mendaftarkan diri mereka lewat jalur SNMPTN. Kali ini nilai rapor dari semester 1-5 yang jadi pertimbangan apakah siswa tersebut berhak mendaftarkan diri ke PT yang akan mereka tuju. Jadi, sekolah mengirimkan semua data nilai rapor seluruh siswa kelas 12. Nantinya di pusat akan dirangking. Perangkingan tersebut berdasarkan akreditasi yang sekolah miliki. Alhamdulillah kebetulan sekolah saya punya akreditasi A jadi yang berhak mendaftar SNMPTN yaitu 75% dari seluruh siswa kelas 12. Sedihnya yang 25% mereka belum berkesempatan untuk mendaftar lewat jalur SNMPTN. Ya itulah aturannya sekarang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dan sekolah yang akreditasinya belum A, persenannya juga bukan 75% ya gais.
Alhamdulillah saya termasuk dalam 75% itu. 


Dengan pemikiran yang panjang,matang dan diskusi dengan keluarga tentunya serta berdoa pastinya.
Saya memilih PT yang ada di daerah saya karena permintaan orang tua. Bukan masalah bagi saya. Dan saya mengerti itu. Karena ketahuilah apa yang orangtua inginkan pasti itu yang terbaik untuk kita, jangan sampai ragukan itu. Ibunda saya bilang "ngga boleh kuliah di luar kota kecuali kedinasan".


Saya daftar STAN (sekolah tinggi akuntansi negara) yang sebenarnya bukan sekolah kedinasan lagi, udah dihapus. Tapi biaya pendidikannya tetap gratis, cuma sudah tidak ada uang saku bulanan lagi. Jadi biaya hidup tanggung sendiri. Kecuali kalau kita rajin untuk mencari kesempatan beasiswa. Sekarang saya sedang persiapan untuk mengikuti Ujian Saringan Masuk tanggal 15 Mei nanti. Optimis . Harus selalu optimis. 

Saya berharap SNMPTN nya juga lolos. Pengumuman tanggal 7 Mei tidak sabar lagiiii.Pengumuman UN nasional(10 Mei) pun saya tunggu-tunggu karena sekarang nilai Ujian Nasional dijadikan pertimbangan masuk melalui SNMPTN.
Dengar-dengar jika kita ketrima SNMPTN namun kita menolaknya, itu akan berdampak buruk untuk adik kelas yang akan mendaftar di PT yg pernah ditolak. Sekolah yang pernah menolak akan di blacklist oleh PT tersebut.
Dengar-dengar lagi, kita bisa menolaknya dan boleh memilih sekolah kedinasan yang juga menerima kita misalnya. Dengan syarat kita telah melakukan daftar ulang pada PT tersebut.


Ya itu adalah yang ada di pikiran saya saat ini. Saya berdoa agar Allah memberikan yang terbaik untuk saya. Apapun hasilnya akan saya terima. Selagi kita telah berusaha keras dan berdoa selalu tentunya.


Dan jangan lupa selalu meminta doa restu serta dukungan kedua orangtua dan keluarga.
Sekian mohon maaf dan terimakasih
Wassalamua'laikum wr.wb

Salam PAM!